Press Release (6 September 2023) - Illuminate Asia Survey: Public Trust in Indonesia's Positive Economic Direction Ranks Fourth out of 26 Surveyed Countries

Share to
Press Release (6 September 2023) - Illuminate Asia Survey: Public Trust in Indonesia's Positive Economic Direction Ranks Fourth out of 26 Surveyed Countries

PRESS RELEASE :   FOR IMMEDIATE RELEASE

 

ENGLISH VERSION:   Illuminate Asia Survey: Public Trust in Indonesia's Positive Economic Direction Ranks Fourth out of 26 Surveyed Countries.  

An Economic Confidence survey conducted by Illuminate Asia on the economic condition reveals a positive perception of Indonesia's economic direction, despite lingering concerns and caution about the future economic situation.

Jakarta, September 6, 2023 – In the latest survey conducted by Illuminate Asia, a leading market research company in Indonesia, over half (57%) of Indonesians believe that the country's economy is heading in the right direction, a significant contrast to the global respondent average (33%) in the survey. Among the 26 countries surveyed, Indonesia ranks fourth, following the Netherlands, Switzerland, and India. This survey is part of a global survey conducted by the Independent Research Institute Network (IRIS), a global marketing research company association.

Amid Uncertainty - Despite the optimistic outlook, it cannot be denied that people perceive the current situation as more challenging than the pre-pandemic era. Haris Rahmanto, Country Head of Illuminate Asia, stated, "This study also shows that more than half of Indonesian respondents (53%) admit to struggling to meet their daily needs compared to last year." However, according to Haris, unlike the majority of global respondents (73%), the number of Indonesian respondents facing difficulty in purchasing basic necessities is much lower (53%).

Furthermore, 45% of Indonesians feel that the current global economic issues may lead to a potential recession in the coming months, with varying opinions on whether Indonesia's economy will grow stronger or weaker.

To cope with economic difficulties, Indonesian respondents chose to cut some of their daily expenses to deal with the current economic situation. In line with the global average, the majority of Indonesians (81%) chose to reduce spending on clothing. Interestingly, this reflects the generosity of the Indonesian people, as only a small percentage of respondents reduced charitable donations. Compared to the global average (48%), only a quarter (25%) of Indonesians considered cutting charitable contributions. The survey also revealed that 75% of people reduced dining out, 47% cut routine food expenses, and 31% experienced delays in paying installment or rent for housing.

Positive Perceptions of Healthcare Services -In addition to the level of economic confidence, this survey also addresses the level of confidence in healthcare services in 26 countries. Regarding the perceptions of the Indonesian population towards healthcare services, six out of ten Indonesians (63%) view the healthcare system in Indonesia positively. This places Indonesia as the fourth highest among countries such as South Korea, Japan, Spain, and India in terms of perceptions of healthcare service quality.

Indonesian citizens also express relatively high satisfaction (69%) with the government's handling of health issues, ranking third behind South Korea (74%) and India (68%). The extensive reach of the BPJS program to lower-income segments of society seems to be one of the reasons behind this satisfaction and positive perception, although only 25% of Indonesians believe that their country currently offers the best healthcare services; this figure is significantly lower than the global average of 45%.

On the other hand, 75% of respondents state that most of the issues in the Indonesian healthcare system stem from inefficient management. In this regard, Indonesia shares the second rank with Colombia and Lithuania, following Panama (77%).

 

VERSI BAHASA INDONESIA: Survei Illuminate Asia: Kepercayaan Publik terhadap Arah Positif Perekonomian Indonesia Tertinggi Keempat dari 26 Negara yang Disurvei.  

Survei Kepercayaan Publik yang dilakukan oleh Illuminate Asia terhadap kondisi ekonomi mengungkap persepsi positif terhadap arahperekonomian Indonesia, walaupun masyarakat masih dibayang-bayangi kekhawatiran dan kehati-hatian terhadap kondisi ekonomi di masa depan.

Jakarta, 6 September 2023 – Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Illuminate Asia, sebuah perusahaan riset pasar terkemuka di Indonesia, lebih dari separuh (57%) orang Indonesia percaya bahwa perekonomian negara menuju ke arah yang benar, cukup signifikan dibandingkan dengan rata-rata global responden pada survei (33%). Dari 26 negara yang disurvei, Indonesia menempati peringkat keempat di bawah Belanda, Swiss, dan India. Survei ini merupakan bagian dari survei global yang dilakukanoleh Independent Research Institute Network (IRIS), sebuah asosiasi perusahaan riset pemasaran global.

Di Bawah Bayangan Ketidakpastian - Terlepas dari pandangan optimis, tidak dapat disangkal bahwa masyarakat merasakan situasi saat ini lebih sulit daripada masa pra-pandemi. Haris Rahmanto, Country Head Illuminate Asia, menyatakan “studi ini juga menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden Indonesia (53%) mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari dibandingkan tahun lalu”. Namun, lanjut Haris, berbeda dengan mayoritas responden global (73%), jumlah responden Indonesia yang kesulitan untuk membelikebutuhan pokok jauh lebih rendah (53%). 

Selain itu, 45% masyarakat Indonesia merasa bahwa masalah ekonomi dunia saat ini akan memunculkan potensi resesi dalam beberapa bulan mendatang, dengan sikapyang terpolarisasi apakah ekonomi Indonesia tumbuh lebih kuat atau lebih lemah.

Untuk menghadapi kesulitan ekonomi, responden Indonesia memilih untuk memotong beberapa pengeluaran sehari-hari untuk menghadapi situasi ekonomi saat ini. Sejalan dengan rata-rata responden global, sebagian besar orang Indonesia (81%) memilih untuk mengurangi pengeluaran untuk pakaian. Menariknya, ini membuktikansikap kedermawanan orang Indonesia, karena hanya sedikit responden yang mengurangi pengeluaran untuk beramal. Dibandingkan dengan rata-rata global (48%), hanyaseperempat (25%) orang Indonesia yang mempertimbangkan untuk mengurangi pemberian amal.

Survey ini juga mengungkap bahwa 75% masyarakat mengurangi aktivitas makan di luar rumah, 47% mengurangi pengeluaran rutin untuk makanan, dan 31% pernahmengalami keterlambatan dalam membayar cicilan atau sewa rumah.

Persepsi yang Positif terhadap Layanan Kesehatan - Selain tingkat kepercayaan terhadap perekonomian, survei ini juga mengangkat topik tingkat kepercayaan terhadap layanan kesehatan di 26 negara. Terkait denganpersepsi masyarakat Indonesia terhadap layanan kesehatan, enam dari sepuluh orang Indonesia (63%) melihat sistem layanan kesehatan di Indonesia secara positif. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai yang keempat tertinggi di antara negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Spanyol, dan India dalam hal persepsi terhadap kualitas layanan kesehatan.

Masyarakat Indonesia juga mengungkapkan kepuasan yang relatif tinggi (69%) terhadap penanganan isu-isu kesehatan oleh pemerintah, menduduki peringkatketiga di belakang Korea Selatan (74%) dan India (68%).  Jangkauan program BPJS hingga ke lapisan masyarakat kelas bawah nampaknya menjadi salah satu penyebab di balik kepuasan dan persepsi positif ini, meskipun hanya 25% dari masyarakat Indonesia yang percaya bahwa negaranya saat ini menawarkanlayanan kesehatan terbaik; angka ini jauh lebih rendah dari rata-rata global sebesar 45%.

Di sisi lain, 75% responden menyatakan bahwa sebagian besar masalah sistem pelayanan kesehatan di Indonesia diakibatkan oleh manajemen yang kurang efisien. Dalam hal ini, Indonesia berbagi peringkat kedua dengan Kolombia dan Lithuania, setelah Panama (77%).